AQAS adalah agen independen dan profesional untuk jaminan kualitas eksternal di bidang pendidikan tinggi terletak di Cologne, Jerman. AQAS menawarkan akreditasi internasional di program (Sarjana, Magister dan PhD) dan tingkat kelembagaan dan telah melakukan prosedur di negara-negara di empat benua, misalnya Austria, Prancis, Turki dan Moldova, di Chili, Oman, Kazakhstan, Rusia serta Ghana dan Nigeria. AQAS didukung oleh lebih dari 90 lembaga anggota, keduanya lebih tinggi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi) dan asosiasi akademik, dan berorientasi layanan terhadap HEIs. AQAS didirikan pada tahun 2002 dan telah sejak terakreditasi lebih dari 6.500 program studi di universitas dan universitas ilmu terapan, termasuk banyak program di luar Jerman.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil mewujudkan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya dibuktikan lewat kesuksesan meraih akreditas AQAS International pada Cluster Olahraga yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Program Studi Ilmu Keolahragaan pada tingkat sarjana dan Program Sarjana Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana pada tingkat Magister dan Doktoral. Ketua Program Studi PJKR, Dr. Yusuf Hidayat, M.Si., mengaku sangat bersyukur atas pencapaian yang dinilai sebagai hasil usaha bersama yang harus diraih dan harus terus dipertahankan. Karenanya, ia mengucapkan selamat kepada seluruh stakeholder yang telah bekerja keras mewujudakn ini dan tentunya tim Task Force yang tidak mengenal lelah dalam mewujudkan kesemua ini.
"PJKR merasa bersyukur ikhtiar kolektif yang selama ini dilakukan itu diapresiasi lembaga eksternal. Kita bersyukur, kita rayakan seperlunya, yang lebih penting predikat itu bisa kita pertahankan pada masa mendatang," kata Yusuf.
Menurut Yusuf, capaian akreditasi merupakan pemenuhan standar perguruan tinggi dan bukan sebagai pembanding. Sehingga, jika masih ada prodi yang belum terkreditasi AQAS Internasional Accreditation, ini juga tidak dapat dimaknai sebagai sesuatu yang buruk. "Bisa jadi prodi itu masih baru didirikan, masih membutuhkan waktu mengakumulasi prestasi, kualitas, kualifikasi akademik dosennya, dan lain-lain," ujar Yusuf.
Yusuf menambahkan, akreditasi ini bukan berarti dapat dijadikan sebagai alat untuk merendahkan yang lain. Sebaliknya, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi yang lain, dan PJKR UPI berkomitmen meningkatkan semua yang dirasa kurang. Program studi ini diharapkan dapat memenuhi dan meningkatkan tingkat standar kualitas internasional, dan standar akreditasi kedepannya.